slawifm.com – Senin, 14 Agustus 2023 Li Shangfu, menteri pertahanan Tiongkok, terbang ke Rusia dan Belarusia. Saat terjadi ketegangan dengan Barat, Moskow dan Beijing melakukan aksi ini.
Di Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional, Li dijadwalkan untuk memberikan pidato. Dia akan bertemu pejabat militer Rusia dan lainnya di sana.
Menurut Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, para pemimpin China dan Rusia terus berkomunikasi secara strategis dalam berbagai cara mengenai berbagai masalah. Selain itu, ia menyatakan bahwa potensi kerja sama bilateral saat ini akan dikaji dalam diskusi kedua pihak.
Wang mengatakan kepada wartawan pada pengarahan harian, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera, “Kedua belah pihak melakukan pertukaran pandangan tingkat tinggi yang tertib tentang topik yang luas, termasuk kerja sama bilateral dan masalah yang menjadi perhatian bersama.”.
Di era baru, ia menyatakan, “kedua negara akan terus memajukan kemitraan strategis komprehensif China-Rusia.”.
Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia, juga dijadwalkan berbicara dengan Li di konferensi yang sama. Tema konferensi, “Pencaharian mayoritas negara-negara Dunia untuk membangun di luar mekanisme Barat, termasuk memperkuat asosiasi multilateral jenis baru.”.
Perwakilan dari sekitar 100 negara dan delapan organisasi internasional telah diundang hadir. Mereka akan membahas berbagai aspek keamanan dalam kondisi pembentukan tatanan dunia multipolar, cara untuk memulihkan kerja sama internasional yang konstruktif dalam konteks klaim agresif elit Euro-Atlantik untuk dominasi dunia,” lapor media resmi Rusia, TASS , mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kehadiran Li di konferensi menyoroti upaya China dan Rusia untuk menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka dalam upaya untuk menentang tatanan dunia demokrasi liberal yang dipimpin Barat, terlepas dari biaya ekonomi dan reputasi mereka.
Kunjungan tersebut akan dilanjutkan dengan perjalanan ke Belarusia, negara yang mendukung Rusia dan sebagian digunakan oleh Moskow untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina tahun lalu. Li akan mengunjungi pangkalan militer selama di sana dan bertemu dengan pejabat negara dan militer dari Belarusia.
Namun, China menuduh AS dan sekutunya menghasut Rusia meskipun China mengklaim netralitas dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, Beijing dan Moskow sejauh ini mempertahankan hubungan diplomatik, komersial, dan ekonomi yang erat.
China juga mendukung Rusia dalam penentangannya terhadap kecaman AS atas serangan Moskow terhadap Ukraina di forum internasional. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak akan memasok senjata ke salah satu pihak selama konflik.