Kabar Kabupaten TegalNews & Talk

Poktan Maju Makmur Tetap Tanam Padi di Musim Kemarau

Slawifm.com – Musim kemarau tahun ini tidak membuat petani Desa Kedungjati, Kecamatan Warureja, patah semangat. Justru, kelompok tani (Poktan) Maju Makmur menunjukkan komitmennya dengan tetap menanam padi pada musim tanam ketiga.

Penanaman Serentak di Lahan 50 Hektare

Acara tanam padi serentak digelar di areal sawah seluas 50 hektare, Kamis (04/09/2025). Kehadiran para petani menjadi bukti nyata bahwa mereka tetap berjuang menjaga produktivitas meski ketersediaan air terbatas.

Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, yang ikut hadir menyampaikan apresiasinya. Ia menilai langkah Poktan Maju Makmur ini sebagai bagian penting dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

“Hari ini kita sama-sama melihat semangat luar biasa petani menanam padi di tengah tantangan kemarau. Inisiatif seperti ini patut ditiru desa lain,” ujarnya.

Aspirasi Petani Didengar

Selain ikut menanam, Bupati juga mendengarkan aspirasi petani, terutama soal irigasi dan bendungan yang rusak. Ia menjelaskan bahwa penyuluh pertanian lapangan (PPL) akan melakukan survei untuk memastikan kepemilikan aset tersebut.

“Kalau terbukti milik Pemkab Tegal, kami minta Poktan segera ajukan proposal. Namun kalau milik Pemprov Jateng, kami akan sampaikan usulan perbaikannya ke provinsi,” terang Bupati.

Kendala yang Dihadapi Petani

Koordinator Poktan Maju Makmur, Rohidin, mengungkapkan beberapa tantangan utama. Selain keterbatasan air irigasi yang harus dibagi dengan wilayah lain, petani juga menghadapi serangan hama. Bahkan, pada Oktober nanti akan ada masa pengeringan irigasi selama setengah bulan, sehingga pasokan air makin kritis.

Ia menekankan pentingnya perbaikan bendung yang sudah rusak sejak 2019, karena bendungan itu berfungsi mengairi sekitar 30 hektare sawah di wilayah timur Kedungjati.

Minimnya Tenaga Kerja dan Harapan Bantuan

Masalah lain yang diceritakan Rohidin adalah sulitnya mencari buruh tani. Petani setempat bahkan harus mendatangkan pekerja dari Pemalang untuk membantu proses tanam.

“Kami juga berharap Pemkab bisa bantu menyediakan mesin tanam rakitan bengkel lokal. Mesin ini selain harganya terjangkau, juga gampang dirawat, sehingga bisa jadi solusi di tengah keterbatasan tenaga kerja,” ungkapnya. (*)