slawifm.com

slawifm.com – Dalam minggu depan, sebuah kapal selam nuklir Rusia bersama dengan tiga kapal angkatan laut lainnya akan merapat di Havana, Kuba. Kunjungan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat, terutama sehubungan dengan konflik berkelanjutan di Ukraina.

Armada yang akan berkunjung terdiri dari kapal selam nuklir Kazan, fregat rudal Admiral Gorshkov, sebuah kapal tanker minyak, dan kapal tunda penyelamat. Pernyataan dari Kementerian Angkatan Bersenjata Revolusioner Kuba, yang dikutip oleh The Guardian pada 7 Juni 2024, menegaskan bahwa kapal-kapal tersebut tidak membawa senjata nuklir, sehingga kunjungan ini “tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan tersebut.”

Laporan dari pejabat Amerika, yang datang sehari sebelum pengumuman resmi Kuba, menyebutkan bahwa mereka telah melacak pergerakan kapal dan pesawat militer Rusia yang menuju Karibia. Kegiatan ini kemungkinan adalah bagian dari latihan militer dan merupakan tanggapan strategis Rusia terhadap dukungan AS untuk Ukraina.

Meskipun kehadiran militer Rusia di kawasan Karibia dianggap signifikan, pejabat Amerika menyatakan bahwa hal tersebut tidak mengkhawatirkan. Situasi ini juga bertepatan dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kemungkinan tindakan “asimetris” sebagai respons terhadap keputusan Presiden AS Joe Biden, yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata AS untuk membela Kharkiv.

Hubungan antara Rusia dan Kuba telah semakin erat, terutama sejak pertemuan antara Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel dan Putin selama parade militer tahunan pada 9 Mei di Lapangan Merah, Moskow. Kunjungan ini juga bertepatan dengan kunjungan Biden ke pertemuan puncak G7 di Italia, menambah kompleksitas dinamika geopolitik saat ini.

Kuba, sebagai sekutu penting Uni Soviet selama Perang Dingin, telah mengalami beberapa episode penting dalam sejarah hubungan internasional seperti Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Kunjungan kapal selam nuklir Rusia ke Kuba saat ini mengingatkan pada periode ketegangan tinggi tersebut dan menunjukkan kontinuitas dalam aliansi strategis antara Kuba dan Rusia.

Kunjungan kapal selam nuklir Rusia ke Kuba menandai momen penting dalam hubungan bilateral kedua negara dan refleksi dari dinamika kekuatan global saat ini. Sementara kunjungan ini tidak dianggap sebagai ancaman langsung oleh pejabat Amerika, kehadirannya di Karibia dalam konteks ketegangan global saat ini sangat simbolis dan strategis.