BeritaBerita UtamaKota Slawi Tegal

Perayaan Idul Adha di Masjid Agung Slawi

SLAWIFM,COM – Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah. Hari suci ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga memperkuat kebersamaan serta semangat berbagi melalui ibadah kurban. Di Kabupaten Tegal, masyarakat merayakan Idul Adha dengan penuh khidmat dan semarak, terutama di pusat kegiatan keagamaan utama, Masjid Agung Slawi.

Masjid Agung Slawi: Simbol Keagamaan dan Kegiatan Sosial

Terletak di jantung Kota Slawi, Masjid Agung Slawi berfungsi sebagai pusat ibadah sekaligus tempat pelaksanaan berbagai kegiatan keagamaan, terutama saat hari raya. Arsitekturnya yang menggabungkan unsur tradisional dan modern selalu menarik perhatian ribuan jamaah setiap tahunnya. Mereka datang untuk merayakan Idul Adha dalam suasana yang khusyuk dan bermakna.

Sholat Idul Adha: Membangun Spiritualitas Kolektif

Perayaan dimulai sejak pagi hari dengan pelaksanaan Sholat Idul Adha. Sejak subuh, masyarakat dari berbagai penjuru Slawi dan sekitarnya berdatangan ke masjid. Petugas menutup sementara jalan-jalan di sekitar masjid agar jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman hingga ke halaman dan badan jalan.

Pengurus masjid memilih imam dan khatib dari kalangan ulama terkemuka di Tegal. Mereka menyampaikan khutbah yang menggugah sisi spiritual sekaligus mengajak jamaah untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan moral. Tema yang diangkat biasanya meliputi keikhlasan, pengorbanan, empati, dan semangat berbagi—nilai-nilai utama dari Idul Adha.

Kurban: Wujud Nyata Solidaritas Sosial

Setelah sholat selesai, panitia langsung melanjutkan kegiatan dengan menyembelih hewan kurban di area belakang masjid atau tempat khusus yang telah dipersiapkan. Masyarakat umum, pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai lembaga secara rutin menyumbangkan hewan kurban setiap tahunnya.

Panitia melakukan penyembelihan sesuai dengan syariat Islam. Para ulama dan dokter hewan hadir untuk memastikan prosesnya memenuhi standar kehalalan dan kebersihan. Daging kurban selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Warga kurang mampu, panti asuhan, hingga daerah terpencil menjadi prioritas dalam distribusi.

Untuk menjaga ketertiban dan keadilan, panitia menggunakan sistem kupon. Dengan sistem ini, pembagian daging kurban berlangsung lebih terorganisir. Kegiatan ini mencerminkan semangat solidaritas sosial yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha di Kabupaten Tegal.