Generasi Muda di China Banyak Yang Ingin Nganggur, Berharap Dipecat
Generasi Muda di China Banyak Yang Ingin Nganggur, Berharap Dipecat

slawifm.com – Pegawai generasi muda di China sebenarnya ingin diberhentikan oleh perusahaan karena tingginya angka pengangguran di negara tersebut. Tujuannya untuk memperoleh santunan pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga seseorang dapat menikmati waktu luangnya.

South China Morning Post (SCMP) adalah sumber asli dari fenomena ini, yang kini semakin umum terjadi. Faktanya, karyawan muda mengharapkan N+1, dan percakapan ini dengan cepat menjadi topik utama di media sosial di Tiongkok, menurut Xiaohongshu.

Perusahaan di Tiongkok yang memberhentikan karyawannya diharuskan membayar pesangon ditambah gaji satu bulan, atau “N+1”. Klausul “N+1” ini memiliki batasan hukum.

Laporan SCMP mengklaim bahwa sejumlah orang secara terbuka menyatakan bahwa mereka ingin dipecat dari pekerjaannya di perusahaan agar stres mereka dapat berkurang. Hal ini didasarkan pada cara hidup “tang ping”.

Generasi muda yang dikenal dengan sebutan “tang ping” diperkirakan hanya mau berusaha sekuat tenaga untuk bertahan hidup.

Salah satu pengguna (@Yongyouyibeikuaileshui) menyatakan bahwa dia sangat ingin dipecat oleh majikannya dalam forum diskusi Douban bertajuk “Ini hari yang baik untuk berpikir untuk mengundurkan diri.”.

Pengguna tersebut mengakui ketidakpuasannya yang luar biasa terhadap manajemen perusahaan, pemimpin tim, dan rekan kerja yang menurutnya tidak mampu bersaing di pasar kerja Tiongkok yang sangat kompetitif.

Banyak pengguna lain yang mengomentari fenomena ini dan mengungkapkan kegembiraannya menerima kompensasi N+1. Faktanya, pengguna tersebut mengakui bahwa menerima “paket hadiah pemecatan N+1” dari majikannya adalah murni keberuntungan.

Selain itu, kompensasi atas pemutusan hubungan kerja telah disebut sebagai “kompensasi kerusakan mental” dan “hadiah sempurna karena membatalkan surat pengunduran diri saya bahkan ketika saya sangat tidak puas dengan pekerjaan saya” oleh orang lain.

Khususnya di kalangan generasi muda, tingkat pengangguran di Tiongkok saat ini sangat tinggi.

Biro Statistik Nasional melaporkan bahwa tingkat pengangguran penduduk berusia 16 hingga 24 tahun mencapai tingkat tertinggi di atas 20 persen antara bulan April dan Juni dan hanya turun menjadi 19 koma 9 persen pada bulan Juli.