Misi Bulan Pertama Rusia Dalam Penantian 47 Tahun Gagal
Misi Bulan Pertama Rusia Dalam Penantian 47 Tahun Gagal

slawifm.com – Pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023, pesawat ruang angkasa Luna-25 mengalami kesulitan dalam persiapan orbit pra-pendaratan, yang menyebabkan kegagalan misi bulan pertama Rusia dalam 47 tahun.

Setelah mengalami masalah mendorong ke orbit sebelum mendarat, perusahaan antariksa Rusia Roskosmos melaporkan kehilangan kontak dengan pesawat pada pukul 11:57 GMT pada hari Sabtu. Sebenarnya, hari Senin telah disisihkan untuk pendaratan.

Menurut pernyataan dari Roskosmos, mengutip Reuters, “alat tersebut bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan menghilang akibat tabrakan dengan permukaan Bulan.”.

Komisi antardepartemen khusus telah dibentuk untuk menyelidiki keadaan seputar hilangnya pesawat Luna-25.

Kegagalan itu membuat industri antariksa Rusia semakin melemah setelah masa kejayaannya selama Perang Dingin. Pada tahun 1957, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa setelah Moskow berhasil meluncurkan satelit ke orbit Bumi (Sputnik 1) untuk pertama kalinya.

Sejak misi Luna-24 pada 1976, ketika diktator Soviet Leonid Brezhnev memimpin Kremlin, Rusia belum meluncurkan misi bulan.

Kisah hilangnya Luna-25 hanya diliput selama 26 detik di televisi pemerintah Rusia dan ditempatkan di nomor 8 dalam siaran berita tengah hari.

Sebelumnya, pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 India, yang dijadwalkan mendarat di kutub selatan bulan minggu ini, telah berlomba melawan Rusia untuk mencapai kutub selatan bulan. Indian Space Research Organization (ISRO), yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengumumkan bahwa Chandrayaan-3, sebuah pesawat ruang angkasa India, akan mendarat di bulan pada 23 Agustus.

Misi Luna-25 dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa, terlepas dari penurunan pasca-Soviet dan biaya yang mengerikan dari perang Ukraina, Rusia dapat bersaing dengan negara adidaya di luar angkasa, menurut pejabat Rusia.

Menurut Anatoly Zak, pendiri dan penerbit RussianSpaceWeb, yang memantau program luar angkasa Rusia, “sistem kontrol penerbangan adalah area yang rentan, yang harus melalui banyak perbaikan.”.

Sebelum meluncurkan misi orbit yang lebih langsung, Uni Soviet, Amerika Serikat, China, dan India semuanya melakukan pendaratan di bulan yang jauh lebih ambisius, menurut Zak.

Ilmuwan Rusia sering menyesali bahwa manajemen buruk yang tidak realistis telah merusak program luar angkasa. Proyek ini juga dilanda korupsi dan penurunan kualitas pendidikan sains pasca-Soviet di Rusia.

Misalnya, kegagalan misi Fobos-Grunt ke bulan Mars pada 2011 sepuluh tahun lalu menjadi contoh kesulitan yang dihadapi program luar angkasa Rusia. Pada 2012, ia menabrak Samudra Pasifik karena bahkan tidak dapat meninggalkan orbit Bumi.

Badan antariksa Rusia Luna-25 diluncurkan ke kutub selatan bulan pada awal 2010-an. Luna-25 berhasil meninggalkan orbit planet.

Namun, kegagalan Luna-25 memupus harapan Rusia untuk menjadi yang pertama mengambil sampel air beku yang menurut para ilmuwan ada di kutub selatan bulan.